10 Alasan Kenapa Player ML dan AOV Berantem Kayak Perang Dunia Ke II
Sepertinya persaingan Mobile Legends dan AOV sudah sampai pada tahap yang panas layaknya minyak goreng mamang-mamang pecel lele. Hal itu dibuktikan dengan, meskipun banyak game MOBA yang lain, sepertinya mereka hanya numpang lewat dan tidak ada yang bisa menyaingi ML dan AOV. Tentunya alasan fans-fans ML dan AOV ini berantem didasari oleh beberapa hal, berikut adalah 10 Alasan kenapa player ML & AOV berantem kayak Perang Dunia ke II
Daftar isi
1. Lebih Terkenal Siapa?
Alasan pertama kenapa para pemain Mobile Legends sering ribut dengan para pemain AOV sendiri biasanya terpicu karena masalah sepele, seperti game siapa sih yang lebih terkenal? Para pemain Mobile Legends sendiri lebih sering membangga-banggakan jumlah unduhan game mereka di Playstore yang hampir menyentuh 100 juta unduhan, dan jumlah pengikut di sosial media mereka yang jauh lebih banyak dari AOV. Namun pemain AOV juga tidak kehabisan akal dalam menyombongkan diri, meskipun dengan total unduhan 5 juta saja, para pemain AOV sendiri datang dari para kalangan artis terkenal, seperti Raditya Dika, Bayu Skak, bahkan para youtber terkenal, hingga memunculkan #orangkecemainAOV, hal itulah yang mendasari para pemain AOV, kalo game mereka lebih terkenal dari ML. Jadi, ukuran terkenal itu apa sih?
2. Duluan Siapa?
Ini nih yang masih menjadi misteri tak terpecahkan di alam semesta, dan menjadi salah satu alasan para pemain ML dan AOV ribut, “Mobile Legends sama AOV duluan mana?” Okey mari kita sama-sama liat berdasarkan sumber terpercaya, menurut mbah google, Mobile Legends sendiri dirilis pada tanggal 11 July 2016 sedangakan AOV sendiri dirilis pada 26 November 2015. Tapi permasalahan utamannya adalah, Mobile Legends sendiri yang terlebih dahulu masuk ke Indonesia dan hal itulah yang membuat para pemain ML kompak mengatakan bahwa AOV adalah penggekor dari game buatan Mootoon ini. Padahal sesungguhnya kedua game ini berasal dari engine yang sama.
3. MOBA kok?
Ini nih yang kadang sering menjadi alasan klasik yang kadang membuat para pemain ML dan AOV berantem, yaitu kalimat “MOBA kok”? Para pemain ML sendiri sering menghina para pemain AOV dengan kaliamat “MOBA kok 7M” , hal tersebut mengacu pada iklan besar-besaran AOV di Indonesia yang akan memberikan hadiah 7M guna menarik para pemain, dan “MOBA kok Batman” yang disasarkan pada game AOV yang membeli lisensi DC, guna menghadirkan hero-hero dari DC Universe. Sedangkan pemain AOV sendiri membalas dengan kalimat seperti “MOBA kok plagiat” dan “MOBA kok 8 bit” demi membalas hinaa yang ditujukan pada game kesayangan mereka. Hiihh!!! sama-sama MOBA analog aja berantem!!
4. Drama-Drama Didalamnya
Layaknya dalam kehidupan dalam dunia sinetron, kedua MOBA ini selalu memiliki drama-drama yang menarik untuk diikuti, bukan karena drama yang disuguhkan tetapi karena reaski para fanboys dari kedua game ini yang kadang bikin geleng-geleng kepala. Seperti drama yang masih hangat-hangatnya, perselisihan antara pro player yang sempat menggemparkan jagat Mobile Legends karena insiden cakar-cakaran, atau yang sempat menghebohkan insiden “Layar Biru” yang terjadi di salah satu event terbesar ML. AOV pun juga melakukan hal yang sama, setelah beberapa minggu yang lalu melakukan promo besar-besaran dengan mengiklankan game mereka disebuah acara reality show dan sebuah sinetron pada jam-jam prime time. Drama-drama itulah yang kadang dijadikan sebuah senjata untuk saling menghina oleh para fans-fans garis keras mereka.
5. Saling Klaim Hero
Tentunya bukan hal baru lagi jika suatu game mimiliki sedikit kemiripan dengan game yang lain, namun bagi para fans Mobile Legends dan AOV hal ini bisa menjadi reaktor nuklir yang bisa memicu sebuah peperangan. Hampir 10 hero dari kedua game ini bisa dibilang kembar seperti Tigreal dan Thane yang sama-sama hero bertipe tank yang membawa tameng besar, ataupun Natalya dan Gord, meskipun berbeda tampilan namun secara skill hero iki hampir memiliki kemiripan. Para pemain ML sendiri mengklaim hero mereka asli dan bukan penggekor game AOV, berdasarkan fakta ML terlebih dahulu masuk ke Indonesia. Sedangkan para pemain AOV lebih sering membandingkan kualitas tampilan hero ML yang sering berubah-ubah karena permasalahan lisensi.
6. Grafis Siapa yang Lebih Bagus?
Tentunya masalah grafik menjadi faktor penunjang utama sesorang memainkan sebuah game, tapi di semesta ML vs AOV, tampilan kedua game ini sering menjadi perbandingan bahkan menjadi bahan olok-olokan. Dibandingkan ML, AOV sepertinya menang dalam urusan grafis, karena memiliki fullscreen ratio 18:9 dan didukung tampilan HD, yang kalah jauh dari game ML. Namun para fans ML sendiri mengklaim bahwa size Mobile Legends sendiri lebih bersahabat dibandingkan AOV, sehingga mereka menyebutkan bahwa tampilan grafis bukanlah hal yang penting, para pemain ML sendiri lebih mementingkan gameplay yang kompetitif dan seru, dibandingkan sebuah tampilan.
7. Skin yang Jadi Masalah
Di masalah skin, dua fans ML dan AOV ini juga perdebataan yang tak kalah dari persaingan antara Naruto dan Sasuke. Para pemain AOV sendiri sering mengolok-olok skin di ML karena skin di Mobile Legends sendiri tergolong mahal, dan memberikan peningkatan stats saat digunkan, hal tersebut dianggap oleh para pemain AOV membuat game Mobile Legends sendiri kurang kompetitif dengan permasalahan skin yang ada. Namun para pemain Mobile Legends sendiri memiliki pembelaan untuk game junjungan mereka. Mereka menghina para pemain AOV dengan jargon “Skin kok gratisan” dan “Beli skin mahal-mahal kok nggak nambah stats” hal tersebut mengacu pada sistem skin di AOV yang tidak memberikan stats, sehingga membeli skin di AOV adalah sebuah kesia-siaan belaka.
8. Lisensi yang Jadi Masalah
Lisensi sendiri menjadi alasan tersendiri bagi para pemain ML dan AOV untuk sekedar ribut. AOV sendiri sering mendapat olok-olokan dari para pemain ML karena menghadirkan hero-hero DC seperti Batman, Superman, dan Wonder Woman karena dianggap kekanak-kanakan dengan mengahadirkan karakter superhero di sebuah game MOBA. Sedangkan para pemain AOV, menghina para pemain ML dengan tidak adanya lisensi game ataupun hero, yang hadir dalam game Mobile Legends. Pemain AOV sendiri juga menyoroti hero-hero ML yang sering di redesign ataupun rename karena dianggap meniru karakter dari game-game lain. Emang kalian bisa bikin game? Tinggal main aja ribut!!!
9. Punya Fans Militan
Fans-fans militan inilah yang kadang memicu peperangan di semesta ML vs AOV. Jika kamu-kamu meniliki postingan fans page resmi Mobile Legends atau AOV, dan sedikit melihat ke kolom komentarnya banyak para pemain dari kedua yang saling ribut membela game kesayangan mereka. Para keyboard warrior ini silih berganti memberikan komentar-komentar yang kadang menjelek-jelekan satu sama lain. Seperti para pemain AOV yang sering mengolok-olok postingan tentang kompetisi ML yang lesehan, ataupun para pemain ML yang lebih sering menghina postingan AOV tentang influence game AOV yang datang dari kalangan artis Indonesia.
10. Selalu Ada Alasan Buat Berantem
Ini nih yang mungkin menjadi alasan utama, kedua game yang datang dari engine yang sama ini sering ribut. Apapun itu bentuknya, gosip, fakta, ataupun opini, asalakan menjelek-jelekan game kesayangan mereka, para fans militan ini rela membela mati-matian game favorit mereka tersebut. Udah deeh damai aja, ngapain sih ribut-ribut!
10 alasan diatas adalah penyebab utama para fans ML dan AOV berantem, sebenarnya masih banyak alasan lain yang bisa memicu pertengkaran antara kedua game MOBA ini, tapi buat apa sih berantem buat game MOBA analog? Buang-buang waktu aja, mendingan kalian main game lain!